Saturday, May 23, 2009

Install virus komputer? Siapa takut! Saatnya 'ngerjain' virus!

Mendengar namanya saja, virus komputer bisa membuat sebagian orang berdebar jantungnya. Bagaimana tidak, virus komputer memang sejenis makhluk yang sifatnya hanya bisa merusak. Dari sekedar menghilangkan fungsi-fungsi tertentu pada operating system, mengirim pesan-pesan sampah ke alamat yang ada di address book, sampai bisa menimbulkan kerusakan berat seperti menghilangkan data atau isi harddisk.

Walaupun begitu, ada juga orang yang kadang-kadang penasaran (seperti saya :) ), ketika mengetahui ada virus, tapi tidak dengan segera dihapus atau dibasmi. Penasaran dan ingin tahu, apa sih yang akan diperbuat virus ini atau virus itu kalau di install/diaktifkan?

Tentu saja akan sangat beresiko bahkan berakibat fatal bila kita mengaktifkan virus di komputer kita begitu saja. Untuk itu, di sini akan saya bahas bagaimana mengaktifkan sebuah virus dengan cara yang relatif aman, yaitu dengan memanfaatkan teknologi virtualisasi.

PERHATIAN! Penulis tidak bertanggung jawab terhadap segala akibat yang ditimbulkan oleh penggunaan teknologi virtualisasi ini dan/atau hal lainnya yang digunakan untuk mengaktifkan virus di komputer. Segala resiko yang ditimbulkan menjadi tanggung jawab anda sepenuhnya.

Kembali ke topik. Teknologi virtualisasi yang dimaksud adalah software virtualisasi komputer. Dengan teknologi virtualisasi ini, seakan-akan kita memiliki beberapa komputer di dalam satu komputer. Komputer virtual ini bisa kita gunakan seperti kita menggunakan komputer fisik, seperti memasang harddisk, cd-rom, atau beberapa hardware virtual lain, menginstall operating system seperti Windows/Linux, menginstall program dan menggunakannya untuk mengedit file dokumen, gambar, browsing internet, dan lain-lain. Semua program ini hanya aktif di lingkungan komputer virtual tersebut dan tidak mengakses file/system di komputer fisik. Kecuali bila kita menginginkan agar program di komputer virtual (guest) tersebut bisa mengakses file di komputer fisik (host) dan mengaktifkan fitur ini yang memang tersedia di software virtualisasi dengan mengaktifkan folder sharing di virtual networking.

Ada beberapa software virtualisasi yang bisa digunakan, diantaranya adalah:

1. VMware Workstation.
Software ini merupakan software berbayar keluaran VMware Inc., yang merupakan salah satu pelopor di dunia virtualisasi komputer. Fitur-fitur dalam VMware ini sangat lengkap. Tersedia versi gratis (shareware) untuk pemakaian selama 30 hari.

2. Sun VirtualBox.
VirtualBox dirilis oleh Sun Microsystem. Walaupun terbilang software baru, tapi fitur yang disediakan juga lengkap. Ada dua versi dari VirtualBox ini yaitu Sun VirtualBox dan VirtualBox OSE (Open Source Edition). Software ini gratis terutama VirtualBox OSE yang memang software Open Source. Sun VirtualBox juga gratis, terutama untuk penggunaan non-komersial.

3. Microsoft Virtual PC.
Software gratis keluaran Microsoft ini lebih dikhususkan untuk dijalankan pada komputer dengan operating system Microsoft Windows.

Setelah kita menginstall software virtualisasi ini, kita bisa menyiapkan sebuah komputer virtual, lengkap dengan hardware yang juga virtual. Setelah semua siap, yang pertama kita lakukan setelah kita 'menyalakan' komputer virtual adalah menginstall operating system, misalnya Windows XP.

Di dalam komputer virtual dengan Windows XP inilah kita mengaktifkan sebuah virus. Sebelum kita mengaktifkan virus, pastikan tidak ada folder di komputer fisik yang dishare ke komputer virtual. Dan juga sebaiknya kita mengaktifkan fitur untuk membuat 'Snapshot' pada software virtualisasi, yang gunanya untuk mengembalikan file system di komputer virtual seperti semula sebelum sebuah virus diaktifkan.

Begitu virus diaktifkan, kita bisa melihat bagaimana virus itu beraksi, menyampaikan pesan yang aneh-aneh, sampai merusak file di komputer virtual. Setelah kita puas, kita bisa 'close' jendela komputer virtual. Bila kita inginkan, kita bisa mengembalikan file di komputer virtual dengan fasilitas snapshot tadi. Atau bisa juga kita hapus saja file komputer virtual yang sudah diinfeksi virus itu, lalu kita buat komputer virtual baru.

Kita bisa juga memanfaatkan komputer virtual ini untuk surfing internet yang relatif lebih aman, dimana bila kita mendapatkan file dari internet, kita bisa mengaktifkannya di komputer virtual terlebih dulu. Apabila sudah dirasa aman, baru kita ambil file tersebut dari komputer virtual untuk dipindahkan ke komputer fisik.

Virus? Brrrrrrrr.....

.

No comments:

Post a Comment